Konsep Teaching Factory SMK merupakan suatu model pembelajaran yang berbasis produksi (barang/jasa) yang dibutuhkan oleh masyarakat, sepenuhnya dikerjakan oleh peserta didik, dilaksanakan dalam ruang praktik/bengkel/lahan yang telah dikondisikan mendekati situasi dan suasana tempat kerja yang sebenarnya: waktu, prosedur, dan cara/aturan sesuai standar DU/DI.
Konsep TEFA SMK
- Menggunakan produk sebagai media pembelajaran untuk mengantarkan kompetensi kepada peserta didik;
- Diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang menguasai kompetensi tertentu sesuai dengan standar DU/DI
- Penekanan pada aktivitas peserta didik untuk memahami standar/kualitas, kemampuan memecahkan masalah dan melakukan inovasi, dengan pendampingan optimal dari instruktur/pendidik yang kompeten dan berpengalaman DU/DI yang relevan;
- Diselenggarakan melalui sinergi sekolah dengan DU/DI;
- Proses pembelajaran dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur, standar, dan urutan kerja seperti yang ditetapkan DU/DI untuk menghasilkan suatu produk (barang/jasa)
Ciri-ciri TEFA SMK
- Lingkungan, suasana, tata kelola dan aturan sekolah khususnya di workshop/bengkel dikondisikan sesuai dengan standar industri atau tempat kerja/usaha sebenarnya.
- Pembelajaran menggunakan perangkat/instrumen/format untuk melakukan kegiatan/aktivitas produksi barang/jasa standar industri atau tempat kerja/usaha.
- Hasil pembelajaran peserta didik berupa produk (barang/jasa) rill, utuh, dan bermakna seperti di pasaran dan digunakan masyarakat.
- Menggunakan sistem manajemen produksi (analisis, proses, evaluasi, pengembangan/inovasi dan penyimpanan/pemanfaatan produk).
- Mempunyai outlet/business center pemasaran produk/jasa.
- Mempunyai mitra atau partner kerja DU/DI.
- Mempunyai pelanggan/pengguna tetap.
Prinsip – Prinsip TEFA
- Efisien, Meningkatkan efisiensi penggunaan alat dan bahan praktik.
- Efektif, Menciptakan suasana pembelajaran sesuai dengan kondisi sesungguhnya di dunia kerja (DU/DI) dalam rangka pengantaran kompetensi secara tuntas.
- Keterpaduan, Memadukan muatan/materi pembelajaran mata pelajaran Nasional, Kewilayahan, dan Peminatan Kejuruan.
- Kolaborasi dengan DU/DI, Meningkatkan kerja sama antara SMK dan DU/DI.
Nilai – nilai dasar TEFA
- Sense of Quality, Kemampuan dan kesadaran untuk bekerja sesuai dengan standar obyektif kualitas tertentu.
- Sense of Efficiency, Kemampuan dan kesadaran untuk bekerja secara efisien dengan produktivitas tinggi.
- Sense of Creativity and Innovation, Kemampuan dan kesadaran untuk mengembangkan ide/cara baru dalam pemecahan suatu masalah dan menemukan peluang serta menerapkannya dalam pekerjaan.
Tujuan TEFA
“Menyiapkan Lulusan SMK menjadi Manusia Produktif”
- Menciptakan sinergi dan integrasi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran muatan Nasional, Kewilayahan, dan Kejuruan untuk menunjang penguasaan kompetensi lulusan;
- Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengantaran soft skills dan hard skills kepada peserta didik;
- Meningkatkan kolaborasi dengan DU/DI melalui penyelarasan kurikulum, penyediaan instruktur, alih pengetahuan/teknologi, internalisasi standar dan budaya kerja DU/DI;
- Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui interaksi dengan DU/DI;
- Mendorong lahirnya perubahan paradigma pembelajaran dan budaya kerja di SMK.
Proses Pembelajaran Teaching Factory
Komponen Utama Tefa
- Produk (hasil analisis kurikulum);
- Job sheets (kelengkapan dari Silabus dan RPP);
- Jadwal Blok (kelengkapan dari Prota, Promes, dan kalender akademik).
Langkah – langkah Belajar Produksi
- Merancang produk;
- Membuat proto type;
- Memvalidasi proto type;
- Mengorganisasikan pekerjaan/pembelajaran;
- Menjadwalkan pekerjaan/pembelajaran (sistem blok);
- Melaksanakan produksi;
- Mengevaluasi hasil produksi;
- Memasarkan hasil produksi.
Daya Dukung TEFA
- Tempat praktik/Bengkel yang di seting sesuai real di manufacture atau tempat bekerja yang sesungguhnya;
- Jaringan kerja antarbagian sebagai suatu sistem (aliran kerja);
- Setiap bagian/tahapan kerja memiliki instruksi kerja (lembar kerja) dan kendali mutu;
- Tersedia bahan dan spare part sesuai produk barang/jasa;
- Pengembangan pembelajaran berdasarkan KD dan analisis uraian pekerjaan;
- Ada guru yang bertindak sebagai Senior Project/ Supervisor;
- Tersedia rekanan industri sebagai mitra kerja.
Sumber: Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK